Senin, 20 Oktober 2014
Rabu, 08 Oktober 2014
sistem bilangan
System bilangan
1.Sistem biner 2
Digunakan secara luas
pada semua bentuk pemakaian pensaklaran yang digunaka hanya 0 dan 1 ,nilai
tempat pangkat dari yaitu sitem mempunyai basis
2
Contoh : (1 0 1 1 , 1 0
1)2
Nilai tempat 23
22 21 20 2-1
2-2 2-3
8 4 2 1 ½ ¼ 1/8
Jadi 1x8+0x4+1x2+0x1+1/2x1+1/4x0+1/8x1
8+0+2+1+1/2+0+1/8=11 5/8= 11,625
Jadi (1011,101)2=(11,625)10
2.Sistem Oktal
System
ini menyatakan symbol 0-7 dengan nilai tempat yang ada pangkat dari 8
Contoh
: (3 5 7, 3 2 1)8
Nilai
tempat 82 81 80 8-1 8-2 8-3
64 8 1 1/8 1/64 1/512
Jadi
3x64+5x8+7x1+3x1/8+2x1/64+1x1/512
192+40+7+3/8+2/64+1/512=239
209/512=239,408
Jadi
(357,321)8=(239,408)10
3. Sistem Hexadesimal
System
ini sering dipakai untuk aplikasi computer. Symbol disini memerlukan nilai
dinari ekuivalen sampai 15,sehingga setelah 9 huruf alphabet digunakan sebagai
berikut : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,
Contoh
: (2 A 7,E 2)16
Nilai
tempat 162 161 160 16-1 16-2 16-3
256
16 1 1/16 1/256 1/4096
2x256+10x16+7x1+3x1/16+14x1/256+2x1/4096
512+160+7+3/16+14/256+2/4096=679
497/2048=679,243
Jadi
: (2 A 7,E 2)16= (679,243)10
Tugas
(10109510)10=……………………(………….)16
101095 :16=631844 sisa 6
631844:16=39490 sisa 4
39490:16=2468 sisa 2
2468:16=154 sisa 4
154:16=9 sisa 10
9:16=0 sisa 9
Jadi (10109510)10=(9A4246)16
Rabu, 01 Oktober 2014
pengurangan bilangan biner dengan komplemen
PENGURANGAN BILANGAN BINER DENGAN KOMPLEMEN
Modulus
adalah suatu tanda yang menunjukan suatu bilangan bernilai negatif atau
positif. Modulus terletak dibagian paling kiri pada suatu bilangan.(0) merupakan modulus untuk bilangan positif
dan (1) merupakan modulus untuk bilangan negatif.
Pada operasi pengurangan
bilangan Biner dapat diselesaikan menggunakan cara komplemen. Komplemen pada umumnya adalah proses penggantian 1 dan 0 atau
sebaliknya 0 dengan 1. Komplemen dibagi menjadi 2 yaitu komplemen 1 dan komplemen 2.
1. Pengurangan Biner dengan Komplemen 1
Bilangan
biner yang akan dikurangi dibuat tetap dan bilangan biner sebagai pengurangnya
di komplemen 1, kemudian dijumlahkan. Namun, jika dari penjumlahan tersebut ada
bawaan putaran ujung/Carry. Yang
di maksud and-carry adalah penambahan angka di kiri pada penjumlahan tersebut, maka
bawaan tersebut ditambahkan untuk mendapatkan hasil akhir. Untuk lebih jelasnya
perhatikan contoh berikut ini .
- Hitunglah
besaran nilai bilangan biner 1011 – 0111.
Jawab :
1011
(bilangan biner yang dikurangi)
- 1000 +
(komplemen 1 dari 0111)
End-arround
carry 10011
0011
1 +
0100
Jadi 1011 –
0111 = 100
- Hitunglah
besaran nilai bilangan biner 11110 – 10001
Jawab :
11110
01110
+ (komplemen 1 dari 10001)
End –
arround carry 10 1100
01100
1 +
01101
Jadi 1110 –
10001 = 01101
Jika dari
penjumlahan tersebut tidak terdapat bawaan (carry), maka hasil penjumlahan
bilangan yang dikurangi dengan komplemen 1 bilangan pengurangnya adalah
bilangan negatif, dimana hasil akhirnya negatif dari hasil
komplemen 1 hasil penjumlahan tadi.
Contoh lain
untuk kejelasan hal tersebut adalah sebagai berikut :
- Berapa
hasil dari 01110 – 11110 ?
- Berapa
hasil dari 01011 – 10001 ?
Karena tidak
ada bawaan (carry), maka hasil akhirnya adalah – 00110 yaitu
komplemen 1 dari 11001 (untuk jawaban no. 2)
2. Pengurangan Biner
dengan Komplemen 2
Untuk
pengurangan bilangan biner dengan komplemen 2, dapat dilakulakan dengan
langkah-langkah seperti berikut.
Bilangan
biner yang dikurangi tetap kemudian bilangan biner sebagai pengurangnya di
komplemen 2, untuk kemudian dijumlakan. Apabila hasilnya ada bawaan, maka hasil
akhir dari adalah hasil penjumlahan tersebut tanpa bawaan atau bawaan
diabaikan. Perhatikan beberapa contoh berikut ini.
- Berapakah
1100 – 0011?
Jawab :
1100
1101 +
(komplemen 2 dari 0011)
11001
Diabaikan
Jadi
hasilnya 1100 – 0011 = 1001
- Berapakah
110000 – 011110 ?
Jawab
: 110000
011110 +
(komplemen 2 dari 011110)
1010010
Diabaikan
Jadi
hasilnya adalah 010010
Ada
permasalahan yang muncul, bagaimana bila hasil perhitungan dari bilangan yang
dikurangi dengan komplemen 2 bilangan pengurangnya tanpa CARRY ? Untuk
mengatasi hal tersebut ditempuh dengan cara pengurangan dengan komplemen 1,
yang hasil akhirnya negatif dan hasil perhitungan tersebut di komplemen 2
merupakan hasil akhirnya. Sebagai contohnya :
- Berapa
hasil 01111 – 10011 ?
Jawab :
01111
01101 +
(komplemen 2 dari 10011)
11100
Jadi hasil
akhirnya adalah – 00100 yaitu komplemen 2 dari 11100
2. Berapa
hasil 10011 – 11001 ?
Jawab :
10011
00111
+ (komplemen 2 dari 11001)
11010
Jadi hasil
akhirnya adalah – 00101 yaitu komplemen 2 dari 11010.
BCD (binary code desimal)
BCD
BCD adalah sistem pengkodean bilangan
desimal yang metodenya mirip dengan bilanganbiner biasa; hanya saja dalam
proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi satu persatu,
bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa. Hal
ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia pada
umumnya untuk melakukan proses konversi dari desimal ke biner -dan-
keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah bilangan biner. Untuk lebih
jelas, dapat dilihat pada contoh berikut :
Misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 17010.
110—-> 00012
710—-> 01112
010—-> 00002
Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan
BCD, maka basis bilangannya tinggal ditulis sebagai berikut :
110—-> 0001BCD
710—-> 0111BCD
010—-> 0000BCD
maka, nilai BCD dari 17010 adalah
0001 0111 0000BCD.
Harap diperhatikan bahwa setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi menjadi
4 bit bilangan BCD.
Contoh lain, misalkan bilangan yang ingin dikonversi
adalah 30910.
310—–> 0011BCD
010—–> 0000BCD
910 —–> 1001BCD
maka, nilai BCD dari 30910 adalah 0011 0000 1001BCD.
Sebagai bahan latihan, dapat juga dicoba konversi BCD
bilangan desimal berikut :
1010—–> 0001 0000BCD
44110—-> 0100 0100 0001BCD
27010—-> 0010 0111 0000BCD
Langganan:
Postingan (Atom)